Sejarah Magister Kimia

Sejarah Berdirinya Magister Kimia

Program Studi S2 Kimia Fakultas MIPA Universitas Tadulako diawali pada tahun 2020 dengan melakukan penyusunan proposal pembukaan program studi oleh tim yang diketuai oleh Dr. Ir. Khairuddin, S.Si., M.Si. dibawah koordinasi Dekan Fakultas MIPA, Ir. Darmawati Darwis, M.Si., Ph.D. Setelah melalui proses perbaikan, proposal tersebut diajukan pada tanggal 6 Agustus 2021 oleh Rektor Universitas Tadulako, Prof. Dr. Ir. H. Mahfudz, M.P. kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Nomor 5342/UN.28/OT/2021 untuk mendapatkan Izin Pembukaan Program Studi setelah memperoleh rekomendasi dari Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XVI Nomor 1143/LL16/OT/2021. Pada tanggal 27 Juli 2022, Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi atas nama Menteri Pendidikan Nasional menerbitkan Surat Keputusan Nomor 553/E/O/2022 tentang Izin PembukaanProgram Studi Magister Kimia Universitas Tadulako dan terhitung mulai tanggal 1 September 2022 sebagai awal penerimaan mahasiswa baru.

Untuk pertama kalinya, Program Studi S2 Kimia menerapkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi yang menekankan pada ketercapaian kompetensi mahasiswa yang memuat capaian pembelajaran mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti) dan deskripsi level 8 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 8 Tahun 2012. Peninjauan kurikulum akan dilakukan secara periodik paling tidak setiap 4 (empat) tahun atau sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman. 

Pengembangan Program Studi S2 Kimia Universitas Tadulako difokuskan pada upaya peningkatan kualitas alumni dan relevansi program studi terhadap tuntutan kebutuhan masyarakat global, serta pengembangan kimia masa depan yang mencakup peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian untuk mendukung pembelajaran yang mengadopsi merdeka belajar-kampus merdeka (MBKM) dalam menghadapi era Industri 4.0 dengan pengembangan budaya literasi khususnya pada bidang kimia.